Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Kegiatan pemeliharaan pencegahan ini dilakukan sebelum dan selama PLC Pneumatik dioperasikan, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya laju kerusakan.
Ada pun kegiatannya antara lain :
1. Pra Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar
Kegiatannya antara lain :
- Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
- Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin bahan pembersih ,bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain lain.
- Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan pemeliharaan.
- Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi persyaratan.
- Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu dipersiapan seperti data data pengecekan harian, data-data pengecekan mingguan ataupun pengecekan bulanan
- Kebutuhan tenaga listrik harus mencukupi untuk semua kontrol atau beban
- Pemasangan komponen-komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan penggantian seperti card-card I/O yang bisa diganti dengan mudah
Pemeliharaan harian ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari selama PLC Pneumatik digunakan baik siang maupun malam.
Kegiatannya antara lain :
- Memeriksa kondisi alat setiap akan dioperasikan.
- Menjaga kebersihan dan ketertiban.
- Mencegah terjadinya beban lebih.
- Mengamati atau memperhatikan.
Pemeliharaan berkala dilakukan secara berkala secara terjadwal, baik mingguan, bulanan maupun tahunan.
Kegiatannya antara lain :
- Pemeriksaan / pengecekan kondisi PLC Pneumatik baik posisinya, kondisinya maupun infra strukturnya.
- Penyetelan-penyetelan baut-baut konektor yang kendor, kabel-kabel dan sebagainya.
Perbaikan termasuk kegiatan pemeliharaan secara umum yang dilakukan terhadap alat yang mengalami gangguan atau kerusakan. Tujuannya ialah untuk memulihkan kondisi alat yang rusak sehingga dapat berfungsi kembali.
Kegiatannya antara lain :
1. Trouble Shooting PLC Pneumatik
Dengan melakukan pendekatan disain dan trouble shooting PLC pada flowchart Gb. 23, ada beberapa kondisi yang harus kita perhatikan untuk langkah-langkah tersebut, yaitu :
- Dalam mengintalasi I/O pastikan mana input terminal dan mana output terminal biasanya untuk type kecil kita bisa melihat informasi tertulis pada PLC tetapi untuk PLC type besar seperti C200H/HX/HG pada Omron untuk input ditulis ID,IA, IM dan output ditulis OD,OC, OA
- Kemampuan arus output pada PLC, karena untuk beban yang lebih besar seperti menghidupkan motor misalnya, tidak dapat langsung output PLC disuplaikan, tetapi perlu menggunakan relay sebagai pembantu.
- Tegangan I/O yang digunakan, untuk PLC bisa tegangan VAC dan VDC tergantung pilihan kita dan kecocokannya dengan type CPU. Untuk I/O dengan VAC dan VDC harus diperhatikan besar tegangan karena sangat erat hubungannya dengan input peralatan dan output peralatan,
- Jenis sensor yang digunakan PNP atau NPN yang harus disesuiakan dengan input PLC
- Jenis output, ada tiga jenis output yang tersedia yaitu :
- Ouput Relay digunakan untuk tegangan AC/DC
- Output Triac digunakan hanya tegangan AC
- Ouput Transistor digunakan hanya untuk teganngan DC
- Pastikan baut baut terminal I/O dalam kondisi kuat (tidak longgar)
- Pastikan kabel komunikasi antara PLC dengan PC dalam kondisi terhubung, dengan menghubungkan secara software (lihat indikasi pada CPU). Jika tidak terjadi komunikasi periksa kabel komunikasi atau salah Com pada software, artinya Com yang digunakan Com 1 atau Com 2.
- Pastikan alamat I/O pada PLC sesuai dengan alamat program yang kita buat